Mengenal Render farm
Bagi Anda yang suka dalam dunia industri animasi tentu tidak asing dengan istilah 'render farm'. Dari namanya saja kita dapat sedikit mengetahui, bahwa yang dimaksud itu adalah hal yang berhubungan dengan rendering. Tentu anda pernah membaca kabar tentang berapa jam dari prosesor yang diperlukan untuk membuat efek visual dan animasi untuk film-film terbaru dan acara TV. Misalnya, waktu render mencapai 40 juta jam untuk Monsters vs Aliens, 30 juta jam untuk Madagaskar: Escape 2 Africa, dan 6,6 juta jam untuk Revenge of the Sith. wow, bukankah jumlah yang sangat mencengangkan.Beberapa frame resolusi IMAX diperlukan untuk Devastator, tokoh dalam Transformers 2: Revenge of the Fallen, mengambil hingga 72 jam per frame. Bagaimana sebuah film dibuat hanya untuk merendernya diperlukan puluhan juta jam. Dimana hanya menghasilkan setidaknya 30 - 120menit film.
Pada fakta realnya itu adalah sebuah hitungan waktu yang diperlukan oleh sebuah prosesor untuk melakuan render. Guna mengakalinya maka dirancanglah sebuah sistem terpadu gabungan dari ribuan core prosesor, yang disebut dengan "render Farm". Misalnya, Industrial Light and Magic memiliki peternakan membuat dengan 5.700 core prosesor (dan 2.000 core dalam mesin seniman mereka) ketika Transformers 2 diproduksi. Bahkan fasilitas kecil dengan hanya selusin animator cenderung memiliki lebih dari seratus core prosesor yang mereka miliki.
Render Farm memang hanya bisa dibuat oleh Rumah Produksi Raksasa seperti Pixar, Imax dan lainnya. Sementara untuk studio kecil, biasanya memiliki 'render farms' yang dibuat sendiri, tentunya dengan spesifikasi yang jauh lebih kecil. Biasanya render farm untuk studio kecil terdiri dari sekitar 14 komputer.
Sistem Render Farm
Salah satu cara yang digunakan untuk
mempercepat penyelesaian proses render adalah dengan menggunakan teknik
Parallel komputer dengan menggunakan jaringan clustering. Parallel komputer
merupakan teknik menggabungkan beberapa unit komputer sekaligus untuk
mengerjakan proses yang telah dibagi-bagi secara bersamaan. Ide untuk
menggunakan parallel komputer berawal dari permasalahan waktu proses render
animasi 3D jika menggunakan satu komputer bisa memakan waktu yang cukup
lama dan menghasilkan hanya sebuah hasil frame gambar dari proses rendering
animasi 3D, jika sebuah file animasi render yang diproses menggunakan proses
parallel komputer atau dengan konsep jaringan cluster bisa menghasilkan waktu
seoptimal mungkinjika sebuah file animasi render yang diproses menggunakan proses
parallel komputer atau dengan konsep jaringan cluster bisa menghasilkan waktu
seoptimal mungkin dan menghasilkan bagian-bagian frame dari proses rendering.
Artinya setiap bagian-bagian dari proses rendering animasi tersebut diproses di
komputer client dan waku yang dicatat dari proses tersebut disimpan di komputer
master.
Di dalam implementasi dari proses rendering yang dilakukan oleh seluruh
komputer client dapat dihasilkan masing-masing waktu dari proses hasil frame
gambar di komputer master. Perbedaan hasil dari waktu proses rendering
menggunakan single komputer dan parallel komputer yang dilakukan
menghasilkan masing-masing waktu dari hasil pengambilan frame gambar render.
Dari hasil waktu tersebut bisa dibuat selisih waktu yang dihasilkan dari waktu
rendering dari kedua metode single komputer dan paralel komputer.